6 Gejala Hipertensi yang Harus Diwaspadai pada Usia Lansia

Foto Page Detail

Pendahuluan

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi medis yang berlangsung lama, ditandai dengan tingkat tekanan darah yang terus meningkat. Akibat perubahan fisiologis, terjadi pada pembuluh darah dan fungsi jantung pada usia lanjut, risiko hipertensi meningkat secara signifikan. WHO menyatakan bahwa sekitar 1% orang dewasa di seluruh dunia mengalami hipertensi, dan angka ini lebih tinggi pada orang tua.
Hipertensi berbahaya karena gejalanya sering kali tidak muncul pada tahap awal. Meskipun demikian, ada beberapa tanda yang dapat berfungsi sebagai sinyal peringatan, terutama pada orang tua. Untuk menghindari komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan gangguan ginjal, penting untuk mengidentifikasi gejala ini.

6 Gejala Hipertensi pada Lansia

  1. Sakit Kepala (Terutama di Pagi Hari)

Lansia dengan tekanan darah tinggi sering mengeluhkan sakit kepala, terutama di bagian belakang kepala saat bangun tidur. Ini terjadi akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah otak.

  1. Pusing atau Rasa Tidak Seimbang

Pusing atau sensasi melayang bisa menandakan aliran darah ke otak terganggu akibat tekanan darah yang tinggi. Hal ini meningkatkan risiko jatuh, yang berbahaya bagi lansia.

  1. Penglihatan Kabur

Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan gangguan penglihatan. Ini disebut dengan retinopati hipertensif.

  1. Jantung Berdebar atau Detak Tidak Teratur

Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras, yang bisa memicu detak jantung tidak normal (aritmia), terutama pada lansia.

  1. Sesak Napas

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru atau gangguan fungsi jantung, yang membuat penderitanya sulit bernapas, bahkan saat aktivitas ringan.

  1. Mudah Lelah

Perasaan cepat lelah atau lemas tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda bahwa organ tubuh tidak mendapat suplai darah yang cukup karena tekanan darah terlalu tinggi.

Mengapa Gejala-gejala Ini Tidak Bisa Diabaikan?

Banyak orang tua menganggap gejala-gejala di atas sebagai tanda "penuaan biasa". Namun, ini bisa menjadi pertanda awal hipertensi atau bahkan komplikasi lanjutannya. Deteksi dini memungkinkan pengobatan cepat dan pencegahan komplikasi.

Langkah Pencegahan dan Penanganan Dini

  • Pemeriksaan tekanan darah secara berkala (minimal 1 kali sebulan)
  • Pola makan sehat, rendah garam dan lemak jenuh
  • Aktivitas fisik teratur seperti jalan kaki atau senam lansia
  • Kelola stres dengan relaksasi atau hobi yang menyenangkan
  • Konsumsi obat antihipertensi sesuai anjuran dokter bila sudah didiagnosis
  • Hindari rokok, alkohol, dan konsumsi kafein berlebihan

Kesimpulan

Jika tidak dikenali sejak dini, hipertensi merupakan ancaman besar bagi orang tua. Enam gejala di atas adalah tanda awal. Untuk mengendalikan hipertensi dan mencegah komplikasi jangka panjang, pemeriksaan rutin dan kepatuhan terhadap pengobatan adalah kuncinya.

Referensi

  1. World Health Organization (WHO). (2023). Hypertension. Diakses dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
  2. American Heart Association. (2023). Understanding Blood Pressure Readings. Diakses dari: https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Pedoman Pengelolaan Hipertensi di Puskesmas. Jakarta: Direktorat P2PTM.
  4. Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH). (2021). Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hipertensi di Indonesia Edisi 2.
  5. Widyaningsih, V., & Sari, N. P. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah pada Lansia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 45-52.
  6. Mayo Clinic. (2023). High blood pressure (hypertension). Diakses dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure


Kembali
Charitas Mobile Care